PERSPEKTIF DALAM DUNIA SENI RUPA.
PERSPEKTIF
Pengertian perspektif.
Perspektif, dalam
dunia seni rupa kita tentunya pernah mendengar kata tersebut. Tetapi
apakah kita sudah memahami apa itu perspektif, berikut akan coba uraikan
apa itu sebenarnya perspektif. Secara etimologi perspektif berasal dari bahasa Italia Prospettiva yang
berarti gambar pandangan. Maka dari itu perspektif berarti cara melihat
suatu benda atau alam dengan teknik tertentu, yang kemudian
diaplikasikan ke bidang gambar (kertas, kanvas). Dengan pemakaian konstrusksi
perspektif memungkinkan kita untuk menggambarkan sebuah benda atau
ruang secara nyata di atas sebuah bidang datar (bidang gambar), atau
untuk memperjelas sebuah rencana yang telah digambarkan secara proyeksi
geometri (tampak atas, depan dan samping).
Dengan adanya teknik perspektif penggambaran suatu objek akan terlihat
lebih bervolume, tidak datar (flat), dan terciptanya keruangan.
Sejarah Perspektif.
Sejak para seniman mencoba untuk mengekspresikan bentuk tiga-dimensional
ke dalam bidang dua-dimensional, dengan sadar ataupun tidak sadar
mereka telah terlibat dengan semacam ‘perspektif’. Aliran realis
pertama-tama diperkenalkan ke dalam gambar atau lukisan dengan
penggunaan bayangan pada zaman Pericles. Pemendekan garis perspektif dan
pemancaran sinar, sebagian telah diketahui sekitar abad 4 SM dan
fragmen-fragmen karya ini tidak turut musnah dengan kehancuran Pompeii
(tahun 79 M).
Perkembangan perspektif sebagai ilmu pengetahuan dimulai pada zaman
Renaissance. Paolo Uccello (1397-1475) telah menghabiskan begitu banyak
waktu untuk mempelajarinya. Pekerjaannya kemudiaan diikuti oleh yang
lain. Dipelopori oleh Fillipo Brunelleschi (1379-1446) seorang ahli
bangunan, dilanjutkan lebih jauh oleh Leona Battista Alberti (1404-1472)
seorang arsitek.
Paolo Uccello (1397 - 10 Desember 1475), lahir Paolo di Dono, tetapi Sumber-sumber lain yang menceritakan sejarah hidup Paolo Uccello antara antara lain : dalam biografi
Giorgio Vasari, yang ditulis 75 tahun setelah kematian Paolo, dan
beberapa dokumen resmi kontemporer. Uccello lahir di Pratovecchio pada
tahun 1397. Nama Uccello,merupakan nama Julukan
dari kecintaannya untuk lukisan burung. Ayahnya, Dono di Paolo, adalah
seorang tukang cukur-ahli bedah dari Pratovecchio dekat Arezzo, ibunya,
Antonia, adalah tinggi kelahiran Florentine.
Salah satu karya dari Paollo Uccelo, Miracle of the Desecrated host (scene 1) |
Paolo
Uccello adalah seorang pelukis Italia dan seorang ahli matematika yang
terkenal karena karya rintisannya pada perspektif visual dalam seni.
Giorgio Vasari dalam buku biografinnya menulis bahwa, Uccello adalh
Seniman yang terobsesi oleh minatnya dalam perspektif dan akan tinggal
sepanjang malam di ruang kerjanya mencoba untuk memahami titik hilang
yang tepat. Dia menggunakan perspektif dalam rangka menciptakan rasa
kedalaman dalam lukisannya dan bukan seperti sezamannya, untuk
menceritakan cerita yang berbeda atau berhasil. Salah satu karya terbaik
dan cukup dikenal adalah tiga lukisan yang mewakili pertempuran San
Romano (untuk waktu yang lama ini adalah salah berjudul "Pertempuran
dari Sant 'Egidio dari 1416").
Lukisan Leonardo da Vinci, The Last Supper yang bersejarah |
Selanjutnya perspektif dikembangkan oleh pelukis-pelukis renaisans generasi selanjutnya seperti Filippo Brunelleschi (1379-1446), Leona Battista Alberti (1404-1472),
Andrea Mategna(1431-1506), Leonardo Da Vinci (1452-1519), Michael
Angelo (1475-1584) dan Raphael (1483-1520). Dalam perkembangannya
perspektif mulai mendominasi karya-karya seni lukis para seniman
renaisan. Seperti lukisan Leonardo Da vinci yang berjudul The Last Supper,
dalam lukisan ini kesan keruangan yang ditimbulkan sangat terasa.
Leonardo sangat lihai mengolah perspektif, sehingga dihasilkan kesan
keruangan yang luas dan jauh. Pelukis renaisans selanjutnya yang kerap
menggunakan perspektif adalah Andrea Mategna. Pelukis yang satu
tergolong luar biasa dalam megolah perspektif, ini bisa dilihat dalam
karya seni lukisnya seperti The Lementation Over The Dead Of Christ, dan Ceiling Oculus in the Camera degli Sposi. Pencapain perspektif dari pelukis ini memang dapat dikatakan sempurna, pada periode awal perspektif. Periode selanjutnya Piero degli Franceschi (1420-1492) seorang pelukis dan ahli matematika, menulis buku pelajaran pertama mengenai perspektif, mungkin dari sejak itu perspektif mulai diajarkan di bengkel-bengkel seni masa renaisans.
The Lementation Over The Dead Of Christ, karya Andrea Mantegna. |
Prinsip, jenis, dan unsur-unsur perspektif.
Peraturan-peraturan perspektif yang berbeda-beda (bermacam-macam), pada
dasarnya semua mengikuti keadaan alam. Dan hal ini dapat dijumpai di
alam sekitar kita, mata manusia sudah terbiasa untuk melihat benda-benda
sekeliling dalam bentuk perspektif.Seperti diketahui, mata manusia
hanya mampu melihat keadaan sekeliling dengan sudut pandang tertentu
yang relatif dan terbatas. Kemampuan manusia memandang ini tidak dapat
dipaksakan untuk melihat (memandang) obyek sekeliling dengan sudut
pandang yang lebih besar.Dalam penggambaran perspektif terkonstruksi,
diumpamakan bahwa pengamatan obyek berasal dari satu titik pandang.
Yaitu titik tempat pengamat berdiri memandang obyek.
Keterbatasan jarak pandang manusia ini akan menimbulkan, titik hilang
pada pandangan yang horizontal. Sebagai contoh, ketika kita sedang di
berada di pantai, ketika memandang laut lepas aka nada petemuan antara
langit dengan laut. Disitu lah letak keterbatasan pandangan mata
manusia, maka dari itu dibuatlah alat bantu berupa teleskop, teropong
bintang atau binocular. Sehingga timbulah pemikiran manusia dalam menggambarkan alam atau benda, maka lahirlah teknik menggambar dengan perspektif.
A. Unsur-Unsur Perspektif
- Bidang Horison
Yang dimaksud bidang horison dalam gambar perspektif adalah bidang khayalan,
kedudukannya selalu setinggi mata pengamat dan sejajar dengan bidang
dasar. Berupa garis mendatar, dengan ketinggian mata pengamat dan
memisahkan gambar yang di atas dan di bawah mata. Tinggi cakrawala
bervariasi menurut tinggi mata si pengamat. Sikap pengamat
(duduk/berdiri) menentukan tinggi cakrawala.
2. Garis batas
Garis batas adalah penghabisan
pandangan dari semua bidang horizontal. Ketika akita memandang suatau
objek, terdapat batas pendangan, maka dari itu terjadi garis batas suatu
benda.
3. Titik Lenyap atau Titik Hilang
Titik
hilang adalah titik dalam gambar perspektif di mana garis-garis yang
sesungguhnya dalam keadaan sejajar akan menghilang menuju titik ini.
Objek-objek yang pada kenyataannya sama besar, bila posisinya menjauhi
pengamat akan tergambarkan lebih kecil daripada objek yang lebih dekat
dengan pengamat. Letak titik hilang segaris lurus dengan garis cakrawala
(untuk perspektif satu titik hilang dan dua titik hilang)
4. Titik Mata atau Titik Pandang.
Titik
pandang merupakan tempat pengamat berada. Dari titik tersebut pengamat
memandang objek dengan sudut pandang tertentu. Semakin jauh pengamat
berada dari objek, semakin luas pula objek yang mampu dipandang pengamat. Biasanya objek pandangan dalam fokus yang tajam pada manusia adalah relatif kecil titik tempat menghilangnya benda-benda yang menjauh dari pandangan mata untuk benda yang tegak lurus dengan bidang (Vertikal).
B. Hukum Perspektif.
- Gambar benda yang besar makin jauh, kelihatan makin mengecil.
- Gambar benda yang tinggi, makin jauh kelihatan makin rendah.
- Semua garis yang sejajar dengan horizon tetap sejajar dengan horizon.
- Semua garis yang menuju horizon bertemu pada titik lenyap di horizon.
- Warna dari sebuah benda yang jauh akan semakin kabur.
C. Jenis Perspektif
- Perspektif Mata Katak
Cara menggambar perspektif, dengan
melihat suatu objek gambar dari bawah. Sehingga nantinya dihasilkan
penggambaran yang berbeda, suatu bagian suatu objek akan kelihatan lebih
besar bagian bawahnya.
- Perspektif Mata Manusia (mata normal.
Adalh cara menggambar perspektif dengan
menggambarkan suatu objek tepat depan mata. Penggambaran ini seperti
kita melihat suatu pemandangan, sehingga nantinya dihasilkan
penggambaran suatu benda yang jauh semakin kecil dan warna benda yang
jauh akan semakin kabur. Begitu juga sebaliknya benda yang dekat akan
semakin besar dan warnanya dari benda itu semakin kuat.
- Perspektif Mata Burung
Menggambar perspektif dengan cara mata
burung, seolah-olah kita melihat suatu objek dari ketinggian. Sehingga
nantinya objek gambar yang dihasilkan bagian atasnya terlihat lebih
besar dan bagian bawah mengecil.
D. Teknik menggambar perspektif
1. Satu titik lenyap : benda di lihat tepat di depan mata.
2. Dua titik lenyap : benda di lihat dari samping/sudut
3. Tiga titik lenyap : seperti dua titik lenyap tetapi di tambah satu titik lenyap di bawah horizon
E. Gejala perspektif pada penglihatan manusia.
- Jalan, rel kereta api semakin jauh kelihatan semakin menyempit dan bertemu pada satu titik
- Tiang listrik semakin jauh kelihatan semakin pendek
- Mulut ember kelihatan berbentuk elips
- Air laut semakin jauh kelihatan seolah bertemu dengan langit
- Gunung dari kejauhan kelihatan berwarna hijau/biru dan rata, walau sebenarnya berwarna coklat dan tidak rata.
No comments:
Post a Comment